Sejarah Desa Bungur



Kata bungur mungkin tidak ada dalam perbendaharaan dalam kamus bahasa Indonesia dan apabila kita bicara asal kata Bungur maka secara tidak langsung kita juga belajar sejarah asal muasal desa  Bungur itu sendiri. Kata Bungur berasal dari kata Mbung yang dalam istilah Jawa Mbung berarti Kubangan yang berisi air atau tempat kubangan yang besar menyerupai waduk yang kaya akan air. seperti yang kita ketahui bahwa bungur terletak di dataran yang paling rendah di kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk Jawa timur. pada jaman dahulu di masa jaman kerajaan mataram kuno tepatnya waktu Pemerintah Belanda pertama datang ke Indonesia yang di sambut dengan ramah dan suka cita karena bangsa belanda dan bangsa asing lainnya sangat menguntungkan bagi pemerintahan kerajaan kerajaan jaman dahulu terutama di bidang perdagangan karena bangsa asing membawa banyak tehnologi dan juga makanan dan barang barang lain yang dianggap modern dan sudah maju. tetapi anggapan yang begitu tidak bertahan lama karena masyarakat pribumu Indonesia lama kelamaan merasakan perubahan dari sikap yang di tunjukan oleh para pedagang asing tersebut. karena mereka ternyata tidak hanya berdagagang tetapi juga mencampuri urusan pemerintahan dan merampas hasil bumi bangsa indonesia karena negara Indonesia yang waktu itu pihak asing menyebutnya dengan Indon sangat kaya dengan hasil bumi dan rempah rempah. dengan banyaknya perampasan hasil bumi dan adu domba yang di tanamkan bangsa asing di wilayah kerajaan kerajaan di pulau jawa sehingga banyak pemuda pemuda bangsawan yang melakukan perlawanan  atas kedatangan bangsa asing khususnya bangsa belanda saat itu. terutama di wilayah jawa yang saat itu ada kerajaan mataram. salah satu putra bangsawan yang memimpin perang dalam melawan penjajahan bangsa belanda adalah pangeran Diponegoro karena kalah dalam tehknologi dan persenjataan sehingga dalam melakukan perlawanan Pangeran Diponegoro melakukan dengan aksi gerilya bersama para prajuritnya. siang malam melakukan perlawanan secara sembunyi sembunyi di seluruh wilayah Indonesia dari Bali, Jawa Timur dan Jawa Tengah. bahkan untuk mengangkut hasil rampasan perang bangsa belanda membuat jalan trans jawa yang di mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur dan Jalan Kreta Api. dan semuanya di lakukan dengan kerja Paksa yaitu memerintahkan bangsa primbumi untuk disuruh kerja siang dan malam tanpa harus ada istirahat dan makanan yang memadai bila tidak menurut maka akan dihukum cambuk atau di bunuh sehingga banyak penduduk pribumi yang mati dan tidak di kuburkan dengan layak. dalam pembuatan jalan penghubung dan rel jalan kerete api melewati desa yang terletak di dataran rendah dan di situ banyak air bersih yang di tempat lain tidak ada. sehingga banyak orang pribumi yang senang mengambil air hanya sekedar untuk minum di daerah tersebut dan mereka menyebut daerah tersebut dengan Mbung. disaat musim kemarau banyak daerah lain yang kekeringan tapi di mbung tersebut tetap tersedia air yang melimpah. oleh bangsa primbumi hal tersebut di simpan dan tidak di ceritakan kepada pihak belanda karena bila di ketahui pihak belanda maka akan marah dan menguasai mbung tersebut. tetapi lambat laun hal tersebut di ketahui juga oleh bangsa belanda karena bangsa belanda sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari hari para prajuritnya. sehingga bangsa belanda menyuruh pasukanya untuk menduduki dan menguasai mbung tersebut. pada waktu itu bangsa belanda yang tidak bisa mengucapkan kata mbung dengan benar mereka menyebutnya Bungr karena kita tahu bahwa orang belanda dalam berucap selalu membawa hurup r. maka pihak belanda mengusir seluruh bangsa pribumi yang berdiam dan mebuat tempat tinggal di sekitar mbung dan belanda menguasai mbung tersebut untuk keperluan sehari hari dengan seringnya pihak belanda yang menyebut kata bungr maka daerah bung tersebut semakin terkenal dan bangsa peribumi ikut ikutan mengucapkan bungur. seperti yang kita tahu setelah di kuasai belanda di situ di buatkan sumur pompa yang terbuat dari kincir angin dan sampai sekarangpun masih. setelah itu banyak orang berdatangan dan bermukim di Bungur tersebut maka orang menyebut daerah tersebut dengan BUNGUR.begitulah asal muasal kata bungur dan Desa Bungur di Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk yang sangat terkenal dengan kesuburanya.